Mengapa Kita Harus Membayangkan Berbicara dengan Diri yang Lebih Tua Ketimbang Diri yang Lebih Muda

berbicara dengan diri yang lebih tua memiliki manfaat yang luar biasa dalam memandu keputusan kita saat ini

 


Ketika kita merenungkan hidup kita, seringkali kita terjebak dalam nostalgia, melihat kembali masa muda kita dan berandai-andai tentang apa yang bisa kita lakukan secara berbeda. Namun, ada pendekatan yang lebih konstruktif dalam hal introspeksi—berbicara dengan versi diri kita yang lebih tua. Dalam psikologi, membayangkan diri kita di masa depan atau berbicara dengan diri yang lebih tua memiliki manfaat yang luar biasa dalam memandu keputusan kita saat ini. Ini tidak hanya membantu kita merancang kehidupan yang lebih baik di masa mendatang, tetapi juga membuat kita lebih bertanggung jawab dalam cara kita menjalani kehidupan sehari-hari.


Mengapa Kita Sering Berfokus pada Diri yang Lebih Muda?

Kebanyakan orang cenderung menoleh ke masa lalu. Itu karena refleksi terhadap diri yang lebih muda membawa perasaan nostalgia, dan sering kali kita merasa lebih nyaman memikirkan diri kita di masa lalu dibandingkan masa depan. Diri yang lebih muda mewakili masa-masa kejayaan, kesempatan yang hilang, dan potensi yang belum diwujudkan. Oleh sebab itu, banyak yang merasa terhubung dengan versi diri mereka di masa lalu daripada di masa depan.

Namun, ada bahaya dalam terlalu fokus pada masa lalu. Melakukan hal ini bisa membuat kita terjebak dalam pola pikir stagnan di mana kita merasa bahwa yang terbaik dari hidup kita sudah berlalu. Itu juga bisa menghambat perkembangan pribadi, karena kita terus-menerus mengabaikan potensi kita di masa depan.


1. Teori Self-Continuity dan Future Self

Teori self-continuity menyoroti pentingnya menghubungkan diri kita di masa kini dengan diri kita di masa depan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang merasa diri mereka di masa depan sebagai entitas yang terpisah sering kali tidak melakukan tindakan yang proaktif untuk kebaikan jangka panjang. Sebagai contoh, mereka mungkin tidak menabung untuk pensiun, tidak menjaga kesehatan mereka, atau tidak memperhatikan hubungan yang bisa bertahan dalam jangka panjang.

Bayangkan seseorang yang tahu bahwa mereka harus menabung untuk masa pensiun, tetapi memilih untuk menghabiskan semua uangnya saat ini. Ini terjadi karena mereka merasa diri masa depan mereka sebagai orang yang berbeda, sehingga merasa tidak perlu berkorban untuk mereka. Konsep future self-continuity menantang pola pikir ini dengan mengajarkan kita untuk membangun rasa keterkaitan yang kuat antara diri kita sekarang dan diri kita yang lebih tua di masa depan.

2. Manfaat Berbicara dengan Diri yang Lebih Tua

Berbicara dengan diri yang lebih tua dapat memberi kita perspektif yang lebih jelas tentang arah hidup kita. Jika kita bisa membayangkan diri kita sebagai seseorang yang lebih tua, kita mungkin akan lebih menghargai kesehatan, lebih serius menabung, dan menjaga hubungan yang berarti. Manfaat dari berbicara dengan diri yang lebih tua mencakup:

1. Meningkatkan Pengambilan Keputusan Jangka Panjang.

Dengan membayangkan diri kita di masa depan, kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana saat ini. Ini bisa mencakup keputusan keuangan, kesehatan, dan bahkan hubungan.

2. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab.

Ketika kita merasa diri kita di masa depan adalah perpanjangan dari diri kita saat ini, kita cenderung mengambil lebih banyak tanggung jawab atas tindakan kita. Ini membantu kita untuk lebih peduli terhadap akibat jangka panjang dari keputusan yang kita buat sekarang.

3. Motivasi untuk Mencapai Tujuan

Berbicara dengan diri yang lebih tua dapat memberi kita motivasi untuk bekerja lebih keras dalam mencapai tujuan jangka panjang kita. Misalnya, seseorang yang membayangkan diri mereka di usia 60-an mungkin lebih terdorong untuk menjaga kesehatannya mulai dari sekarang.


3. Cara Berbicara dengan Diri yang Lebih Tua

Meskipun berbicara dengan diri yang lebih tua mungkin terdengar abstrak, ada beberapa teknik psikologis yang bisa membantu kita melakukan ini secara efektif.


1. Visualisasi Diri di Masa Depan.

Salah satu teknik yang paling umum adalah visualisasi. Cobalah untuk duduk dengan tenang dan bayangkan diri Anda di masa depan. Bagaimana penampilan Anda? Apa yang Anda rasakan? Apa yang Anda inginkan dari hidup? Dengan menghadirkan diri masa depan ke dalam pikiran Anda, Anda dapat menciptakan hubungan emosional yang lebih kuat dengan mereka.

2. Menulis Surat kepada Diri yang Lebih Tua

Menulis surat adalah cara lain untuk menjalin komunikasi dengan diri masa depan. Dalam surat ini, Anda dapat menyampaikan harapan, tujuan, dan aspirasi Anda. Ini bisa menjadi pengingat yang baik tentang apa yang ingin Anda capai dan bagaimana Anda dapat mengambil langkah-langkah konkret menuju tujuan tersebut.

3. Membuat Komitmen Finansial dan Kesehatan untuk Masa Depan.

Bayangkan bagaimana keputusan keuangan dan kesehatan Anda akan mempengaruhi diri Anda di masa depan. Ini akan membantu Anda memprioritaskan hal-hal yang penting dan membuat perubahan yang diperlukan untuk mencapai kesejahteraan di masa depan.


4. Peran Psikologi dalam Pengambilan Keputusan Jangka Panjang

Psikologi pengambilan keputusan sering kali berfokus pada bias kognitif yang membuat kita lebih memilih kesenangan jangka pendek dibandingkan manfaat jangka panjang. Contohnya, bias present bias adalah kecenderungan untuk lebih memprioritaskan hadiah yang langsung, meskipun kecil, daripada menunggu untuk hasil yang lebih besar di masa depan. Dengan berbicara dengan diri yang lebih tua, kita dapat melawan bias ini dan membuat keputusan yang lebih cerdas untuk kesejahteraan jangka panjang.


5. Tantangan Berbicara dengan Diri yang Lebih Tua

Meskipun ide berbicara dengan diri yang lebih tua terdengar sederhana, ini bisa menjadi tantangan emosional bagi banyak orang. Banyak yang merasa takut atau cemas memikirkan penuaan atau menghadapi kematian. Ini adalah masalah psikologis yang penting untuk diatasi. Jika kita bisa melihat masa tua sebagai fase kehidupan yang penuh dengan pengalaman dan pertumbuhan, daripada sekadar akhir, kita bisa lebih mudah berkomunikasi dengan diri kita yang lebih tua.


Kesimpulan


Berbicara dengan diri yang lebih tua adalah teknik yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan jangka panjang. Dengan memperkuat hubungan emosional kita dengan diri masa depan, kita bisa membuat keputusan yang lebih bijak hari ini untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan di masa depan. Melalui visualisasi, surat kepada diri sendiri, dan refleksi terus-menerus, kita dapat merancang kehidupan yang lebih terarah dan penuh tujuan.

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.